Siswa Menjerit Paket Internet untuk Belajar Daring, Wakil Ketua YLKI: Ini Tanggung Jawab Pemerintah Sediakan Subsidi Paket Data

Informasiguru_Virus corona atau Covid-19 belum berakhir di Indonesia, khususnya Sumatra Barat (Sumbar), walaupun penyebaran wabah ini sudah dapat dikendalikan, nyatanya pertambahan kasus positif masih dilaporkan setiap harinya.

Akibat pandemi tersebut, dunia pendidikan pun terkena imbasnya, pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) diharuskan dari rumah atau learning from home. Siswa maupun orang tua diharuskan mengeluarkan kuota internet ekstra, apalagi ditambah dengan metode pembelajaran yang menggunakan video streaming.

Beberapa kalangan mengeluhkan hal tersebut, terlebih bagi keluarga yang berasal dari kurang mampu. Tak heran jika banyak para orang tua berharap agar adanya bantuan kuota internet dari pemerintah termasuk dari perusahaan di bidang provider.

Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Barat, Gusfen Khairul mengatakan bahwa proses belajar daring adalah dampak dari new normal akibat pandemi Covid-19. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan berupa sosial distansing merupakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Oleh karenanya, belajar daring merupakan kebijakan pemerintah, maka menjadi tanggung jawab pemerintah juga membantu kebutuhan paket data terhadap siswa. Mungkin bentuknya subsidi paket data.

"Menurut saya ada dua cara melakukan subsidi paket data untuk siswa tersebut, pertama dari sektor hulu, yaitu subsidi melalui perusahaan penyedia data, berupa diskon khusus untuk siswa belajar daring. Ataupun menyediakan aplikasi gratis atau berbiaya murah," katanya kepada Harianhaluan.com, Kamis (23/7/2020).

Kemudian yang kedua dari sektor hilir. Yakni melakukan subsidi kepada siswa berbasis sekolah melalui penggunaan dana BOS. Setiap siswa mendapatkan biaya subsidi untuk pembelian paket data. 

Selain itu, kata dia, juga bisa subsidi berbasis rumah tangga, mungkin melalui dana desa atau dana kelurahan. Setiap siswa mendapatkan subsidi bantuan pembelian paket data. "Jika tidak ada subsidi pembelian paket data, saya pikir berat bagi siswa atau keluarganya menghadapi sistem belajar daring ini," tutup Gusfen.

Sumber : HARIANHALUAN.COM

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.