Tangis Haru di Prabumulih: Wali Kota Berikan Motor Listrik untuk Kepsek dan Satpam SMPN 1 Setelah Drama Viral

Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, memberikan hadiah motor listrik kepada Kepala Sekolah dan Satpam SMPN 1 setelah viralnya berita pencopotan mereka. Simak kisah haru di balik peristiwa yang menyentuh hati ini dan bagaimana keduanya kembali bertugas.

Tangis Haru di Prabumulih: Kisah Viral Kepsek dan Satpam SMPN 1

1. Awal Mula Kisah Viral: Teguran Berujung Pemberhentian

Kisah ini bermula ketika Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, dan satpam sekolah, Ageng, dikabarkan diberhentikan dari jabatannya. Hal itu terjadi setelah keduanya menegur seorang siswa yang disebut sebagai anak pejabat daerah karena membawa mobil pribadi ke dalam lingkungan sekolah. 

Video perpisahan yang penuh haru antara siswa dan Kepala Sekolah Roni pun menyebar luas di media sosial, memicu gelombang simpati dari masyarakat.

2. Titik Balik: Permintaan Maaf dan Hadiah Motor Listrik

Melihat kegaduhan yang terjadi, Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, segera bertindak. Ia menemui langsung Roni dan Ageng, serta menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang sempat terjadi. 

Dalam momen haru tersebut, Wali Kota Arlan mengakui adanya kekhilafan dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Sebagai tanda permintaan maaf sekaligus apresiasi, ia memberikan masing-masing satu unit motor listrik kepada Kepala Sekolah dan Satpam. Hadiah itu disambut tangis haru dan diterima dengan lapang dada.

3. Kembali Bertugas dengan Semangat Baru

Setelah pertemuan tersebut, Roni Ardiansyah dan Ageng dipastikan kembali ke posisi mereka di SMPN 1 Prabumulih. Kepulangan mereka disambut meriah oleh ratusan siswa dan guru yang telah menantikan kehadiran keduanya. 

Momen ini menjadi akhir bahagia dari drama yang sempat menghebohkan publik. Kisah ini menegaskan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas serta kekuatan dukungan masyarakat yang mampu membawa perubahan positif.

Penutup

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa komunikasi, permintaan maaf, dan penghargaan tulus mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang bermartabat. Tangis haru saat Roni dan Ageng menerima motor listrik dari Wali Kota menjadi simbol perdamaian dan kebersamaan di Kota Prabumulih.